PEMAHAMAN GENRE DALAM KETERAMPILAN MENULIS


Written by Selviana Napitupulu

Setiap jenis genre mempunyai ciri dan struktur tersendiri. Struktur genre disebut struktur skematika (Martin, 1983) yaitu pola keseluruhan dan keteraturan di dalam sebuah genre. Struktur skematika genre biasanya bervariasi, tetapi secara umum mempunyai pendahuluan, pertengahan, dan penutup. 
            Genre narasi mempunyai elemen, misalnya kejadian-kejadian yang diceritakan oleh penutur yang terjadi secara berurutan dan temporal. Bahkan terkadang terdapat kejadian yang dikondisikan dengan ketegangan atau keadaan yang tidak pasti pada akhir cerita.  
Narasi selalu dimulai abstrak, orientasi, komplikasi, resolusi, evaluasi, dan koda. Yang dimaksud dengan abstrak adalah kalimat atau kata awal yang menyatakan ringkasan dari keseluruhan cerita. Orientasi adalah pendahuluan sebagai awal kejadian yang memberitakan tempat, waktu dan partisipan yang mengambil bagian dalam cerita. Orientasi dapat dibuat ringkas atau dapat dibuat sampai beberapa paragraf bahkan halaman. Komplikasi merupakan seperangkat kejadian yang dapat menimbulkan komplikasi. Hal ini terjadi karena kejadian tidak berlangsung dengan lancar dan tidak digarap dengan baik sehingga muncul masalah pada tingkat yang sudah mencapai maksimum. Unsur resolusi digambarkan sebagai masalah yang timbul yang disebabkan oleh suatu kejadian dan masalah tersebut dapat diselesaikan dan dipecahkan atau ditemukan jalan keluarnya. Sebaliknya, evaluasi adalah suatu aksi yang berlangsung dengan suspensi yang menyertai  resolusi. Unsur terakhir adalah koda, yaitu elemen penutup sebuah cerita yang menyatakan akhir dari cerita. Unsur-unsur genre narasi tersebut berlangsung secara berurutan dan sistematis, yaitu unsur yang satu direalisasikan oleh unsur yang lainnya dan hadir secara berulang-ulang sehingga menjadi struktur skematika narasi, walaupun unsur evaluasi dan koda tidak permanen kehadirannya.
            Genre kisah adalah genre yang bertujuan untuk memberitahu hal-hal yang telah terjadi. Dalam kisah pengarang merekonstruksikan pengalaman yang sudah berlalu, pengarang membuka urutan kejadian-kejadian melalui waktu dan pengarang menggunakan bahasa untuk menghidupkan pengalaman yang telah dilalui dan menolong pembaca menginterprestasikan pengalamannya. Secara umum dapat dijumpai di sini bahwa genre kisah dan narasi mempunyai unsur kesamaan, misalnya dalam menulis atau menceritakan kejadian-kejadian yang terjadi berurutan dan temporal.
            Struktur skematika kisah berfokus pada urutan-urutan kejadian yang semuanya berkaitan dengan acara/kejadian tertentu. Kejadian itu, didahului dengan orientasi untuk memberi latar belakang informasi yang diperlukan dalam memahami teks, yaitu memberitahu siapa yang terlibat, di mana dan kapan terjadinya kejadian tersebut dan diikuti dengan seri kejadian-kejadian secara kronologi kemudian diikuti dengan pengulangan kembali informasi awal. Kadang-kadang terdapat beberapa komentar pribadi terhadap kejadian tersebut, misalnya seperti ungkapan Kita menikmati saat indah.
            Genre laporan adalah suatu teks yang mengandung deskripsi objektif yang faktual tentang kejadian dan objek yang berbentuk laporan. Wacana laporan berisikan ilustrasi tentang hal-hal yang umum yang dibuat atas fakta-fakta dan juga bersumber dari pengalaman empiris yang diperoleh. Genre laporan lebih bersifat umum. Seperti halnya genre prosedur, genre laporan juga menggeneralisasi pengalaman yang khusus dan merupakan tulisan faktual. Hanya saja genre laporan berfungsi melaporkan fakta dan memfokuskan kepada seperti apa bentuk, ciri suatu benda, atau makhluk.  .
            Genre deskripsi memusatkan perhatian pada penelitian kelas benda. Genre ini merupakan suatu penjelasan tentang individu atau sesuatu benda yang mempunyai karakteristik tertentu atau tentang bagaimana ciri suatu benda atau individu. Genre ini memiliki sifat yang sama dengan genre laporan, yaitu sama-sama menulis tentang fakta. Tulisan faktual mendeskripsikan dunia di sekitar manusia. Genre ini memusatkan perhatian pada bagaimana sesuatu terjadi dan seperti apa bentuk, ciri suatu benda atau makhluk.
            Genre prosedur adalah suatu teks yang dibangun atas kejadian yang beruntun tentang bagaimana sesuatu terjadi secara bertahap, mempunyai ciri umum dan langkah, memakai bahasa instruksi dan bahasa direktif. Teks yang besifat prosedur menggeneralisasikan pengalaman yang khusus. Genre ini merupakan tulisan faktual yang berfungsi menuliskan tata cara membuat atau melakukan sesuatu, tentang bagaimana langkah-langkah suatu kejadian atau tindakan terjadi.
            Genre eksplanasi adalah sejenis teks faktual yang menjelaskan proses-proses yang terjadi di dalam evolusi fenomena yang alamiah. Eksplanasi digunakan untuk menjelaskan proses mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi secara logis, tetapi bukan pendeskripsian benda-benda.
            Genre eksposisi merupakan suatu penjelasan yang dikembangkan berdasarkan analisis penulis dengan mengemukakan argumentasi, pandangan atau penilaian dan diakhiri dengan simpulan atau saran. Genre ini dipresentasikan dengan cara berbeda dan kontras dengan genre-genre sebelumnya. Pandangan, pengalaman, dan informasi dikonstruksikan dan diorganisasikan berdasarkan pengetahuan penulis tentang topik yang dibahas.
              Teks diskusi bertujuan untuk menyodorkan dua atau lebih pendapat/ide/ akan suatu topik/permasalahan/fenomena. Lazimmnya teks diskusi menyuguhkan dua atau lebih perspektif yang berbeda akan suatu persoalan. Pada umumnya teks diskusi terdiri dari struktur skematika issue yaitu topik yang menjadi perhatian, argument yang terdiri dari argumen pro dan kontra, dan diakhiri dengan conclusion atau recommendation (simpulan dan saran).
              Pada dasarnya teks spoof sama dengan teks narasi yaitu merupakan jenis teks berupa cerita atau dongeng yang bertujuan menghibur pembaca. Perbedaannya terletak pada penambahan unsur lelucon atau hal yang diluar dugaan.               Teks spoof pada umumnya memiliki struktur skematika oritentation yaitu pendahuluan atau pembuka berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat, events yaitu rangkaian kejadian atau peristiwa, dan diakhiri dengan struktur twist yaitu akhir yang lucu atau tidak terduga.
              Teks news item merupakan teks yang kontennya memberitakan peristiwa atau kejadian yang dipandang layak diketahui umum (publik) dan isinya bermuatan berita. Pada dasarnya teks news item adalah bagian dari jenis teks recount, hanya saja cara penulisannya berbeda. Lazimnya teks news item diawali dari tempat kejadian/peristiwa dan diikuti nama media pelapornya, baru kemudian paparan/informasi, peristiwa, kejadian, atau kegiatan. Tujuan teks news item adalah agar publik tahu akan suatu peristiwa penting.
              Pada umumnya teks news item memiliki struktur newsworthy event (kejadian inti), background events, latar belakang atau pemicu kejadian; elaborasi kejadian, orang yang terlibat, tempat kejadian, dan juga  sources yaitu komentar sumber saksi kejadian atau pendapat para ahli, dan sebagainya.
            Menurut teori Linguistik Fungsional Sistemik, bahasa adalah fungsional dan fungsi bahasa membuat arti atau makna. Karena banyaknya fungsi bahasa, LFS memakai istilah metafungsi yang mencakup fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual. Penelitian ini menggunakan fungsi eksperensial untuk mengetahui pemarkah verba pada data.
            Manusia hidup untuk merealisasikan pengalamannya, yaitu pengalaman bukan linguistik dapat menjadi pengalaman linguistik. Kenyataan dalam kehidupan manusia atau kejadian sehari-hari adalah pengalaman bukan linguistik yang  direalisasikan ke dalam pengalaman linguistik yang terdiri atas tiga unsur, yaitu participant, process , dan circumstance.
            Istilah participant merujuk pada pelaku aktifitas dalam kalimat atau subjek kalimat. Istilah  circumstance memayungi pertanyaan ’kapan’, ’dimana’, ’mengapa’, ’bagaimana’, ’berapa banyak’, dan ’tentang apa’. Circumstance mewujudkan makna tentang waktu (urutan/temporal), tempat (lokasi/spatial), cara (manner), muasal (cause), kelengkapan (accompaniment), perihat (matter), dan juga peran (role).
            Istilah proses (process) terwujudkan oleh bentuk kata kerja (verb) dalam suatu kalimat. Dalam makna pengalaman kegiatan atau aktivitas yang terjadi dalam klausa disebut proses, yaitu sebagai inti dari satu pengalaman. Melalui makna pengalaman ini manusia menghasilkan verba-verba yang direalisasikan melalui enam jenis proses yang menentukan jenis pengalaman itu. Halliday (2004) membagi jenis proses menjadi tujuh kategori yaitu proses material (material), mental (mental), proses tingkah laku (behavioural), proses proses verbal (verbal), proses relasional (relational),   proses wujud (existential), dan proses meteorologi (meteorological). 

REFFERENCES

Djuharie, O. Setiawan. 2007. Genre. Bandung: CV Yrama Widya.
Halliday, M.A. K., 2004. An Introduction to Functional Grammar. New York: Oxford University Press.
Harmer, Jeremy. 2007.  The Practice of English Language Teaching. England: Pearson Education Limited.
Harrison, Andrew. 1989.  A Language Testing Handbook.  London: Macmillan Publisher.
Martin, Pedro, 2003. A Genre Analysis of English and Spanish Research Paper Abstract in Experimental Social Science. www. Elsevier. Com.
Sellers, Heather. 2008. The Practice of Creative Writing. A Guide for Students. Boston: Bedford/St. Martin’s.
Sinar, T., 2003. Analisis Wacana Berorientasi LFS. Medan: Program Pascasarjana USU.
 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama